Jumat, 17 Juni 2011

dianhusadanurul isanaini askep netropion

Definisi
Entropion adalah inverse atau membaliknya margo papebral (tepi kelopak mata) ke dalam yang menyebabkan trikiasis dengan segala akibat pada kornea. Entropion terbagi dalam 3 jenis yaitu Entropion Involosi (Spastik)
Entropion Sikatrik
Entropion Kongenital
Tanda dan gejala entropion
Biasanya Klien mengeluh “merasa ada sesuatu dimata”
Keluhan lain bisa merupakan akibat ransangan mekanis dan kerusakan kornea yaitu nyeri, lakrimasi dan fotofobi.
Pada inspeksi terlihat kelopak mata deviasi kedalam, konjungtiva tampak meradang (konjungtiva bulbi merah), blefarspasme, abrasi kornea karena gesekan dari bulumata sehingga kornea keruh atau mungkin terjadi ulkus kornea.
Manajemen Kolaboratif yang biasa dilakukan yakni:
1. Intervensi medis terhadap entropion adalah operasi (tarsotomi) untuk mengoreksi posisi kelopak mata. Klien dipulangkan beberapa jam kemudian dan dianjurkan kembali pada hari ke-4 untuk membuka jahitan.
2. Intervensi keperawatan terhadap pasien enropion adalah mengkaji gejala kekeringan atau infeksi mata dan memberitahu klien cara meneteskan obat mata dan pentingnya melaporkan drainase atau nyeri parah pada mata
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN INFEKSI PADA MATA (KELOPAK MATA)

A. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama
Tanyakan kepada klien adanay keluhan seperti nyeri, mata berair, mata merah, silau dan sekret pada mata

2. Riwayat penyakit sekarang
Informasi yang dapat diperoleh meliputi informasi mengenai penurunan tajam penglihatan, trauma pada mata, riwayat gejala penyakit mata seperti nyeri meliputi lokasi,awitan, durasi, upaya mengurangi dan beratnya, pusing, silau.

3. Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan pada klien riwayat penyakit yang dialami klien seperti diabetes mellitus, hrpes zooster, herpes simpleks

4. Pengkajian fisik penglihatan
Ketajaman penglihatan
Uji formal ketajaman penglihatan harus merupakan bagian dari setiap data dasar pasien. Tajam penglihatan diuji dengan kartu mata ( snellen ) yang diletakkan 6 meter.

Palpebra superior
Merah,sakit jikaditekan

Palpebra inferior
Bengkak, merah, ditekan keluar secret

Konjungtiva tarsal superior dan inferior
Inspeksi adanya :
- Papil, timbunan sel radang sub konjungtiva yang berwarna merah dengan pembuluh darah ditengahnya
- Membran,sel radang di depan mukosa konjungtiva yang bila iangkat akan berdarah, membran merupakan jaringan nekrotik yang terkoagulasi dan bercampur dengan fibrin, menembus jaringan yang lebih dalam dan berwarna abu – abu.
- Pseudomembran, membran yang bila diangkat tidak akan berdarah
- Litiasis, pembentukan batu senyawa kalsium berupa perkapuran yang terjadipada konjungtiviti kronis
- Sikatrik, terjadi pada trakoma.


Konjungtiva bulbi
- Sekresi
- Injeksi konjungtival
- Injeksi siliar
- Kemosis konjungtiva bulbi, edema konjungtiva berat
- Flikten peradangan disertai neovaskulrisasi

Kornea
- Erosi kornea, uji fluoresin positif
- Infiltrat, tertibunnya sel radang
- Pannus, terdapat sel radang dengan adanya pembuluh darah yang membentuk tabir kornea
- Flikten
- Ulkus
- Sikatrik

Bilik depan mata
- Hipopion, penimbunan sel radang dibagian bawah bilik mata depan
- Hifema, perdarahan pada bilik mata depan

Iris
- Rubeosis, radang pada iris
- Gambaran kripti pada iris

Pupil
- Reaksi sinar, isokor
- Pemeriksaan fundus okuli dengan optalmoskop untuk melihat
- Adanya kekeruhan pada media penglihatan yang keruh seperti pada kornea, lensa dan badan kaca.


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan iritasi atau infeksi pada mata
Kriteria hasil :
Nyeri berkurang, pasien merasa nyaman
Intervensi :
a. Anjurkan klien untuk mengompres mata dengan air hangat
b. Anjurkan pasien untuk tidak menggosok – gosok mata yang sakit terutama dengan tangan
c. Anjurkan pasien menggunbkan kacamata pelindung jika bepergian
d. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgetik

2. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis, perubahan status kesehatan: adanya nyeri;kemungkinan /kenyataan kehilangan penglihatan.
Kemungkinan dibuktikan oleh: ketakutan, ragu-ragu.menyatakan masalah perubahan hidup.
Hasil yang diharapkan
Tampak rileks dan melaporkan ansetas menurun sampai tingkat dapat diatasi.
Tindakan / Intervensi
1. Kaji tingkat ansetas, derajat pengalaman nyeri / timbulnya gejala tiba-tiba dan pengetahuan kondisi saat ini.
2. Berikan informasi yang akurat dan jujur.
3. Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan pengobatan dapat mencegah kehilangan penglihatan tambahan.
4. Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan.
5. Identifikasi sumber / orang yang dekat dengan klien.

3. Gangguan Sensori Perseptual : Penglihatan b/d gangguan penerimaan sensori / status organ indera. Lingkungan secara terapetik dibatasi.
Kemungkinan dibuktikan oleh: menurunnya ketajaman, gangguan penglihatan, perubahan respon biasanya terhadap rangsang.
Hasil yang diharapkan / kriteria evaluasi
pasien akan :
Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu.
Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan.
Mengidentifikasi / memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan.
Tindakan / Intevensi

Mandiri
1) Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlibat.
2) Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain di areanya.
3) Lkukan tindakan untuk membantu pasien menangani keterbatasan penglihatan seperti kurangi kekacauan, ingatkan memutr kepala ke subjek yang terlihat dan perbaiki sinar suram
4) Perhatikan tentang suram atau penglihatan kabur dan iritasi mata dimana dapat terjadi bila menggunakan tetes mata.

4. Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan kontak sekret dengan mata sehat atau mata orang lain
Hasil Yang Diharapkan/ Kriteria Evaluasi Pasien Akan :
Meningkatkan penyembuhan luka tepat waktu, bebas drainase purulen, eritema, dan demam.
Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko infeksi

Tindakan/intervensi:
1. Kaji tanda-tanda infeksi
2. Berikan therapi sesuai program dokter
3. Anjurkan penderita istirahat untuk mengurangi gerakan mata
4. Berikan makanan yang seimbang untuk mempercepat penyembuhan

Mandiri
a. Diskusikan pentingnya mencuci tangan sebelum menyentuh/mengobati mata.
b. Gunakan/tunjukkan teknik yang tepat untuk membersihkan mata dari dalam keluar dengan bola kapas untuk tiap usapan, ganti balutan.
c. Tekankan pentingnya tidak menyentuh/menggaruk mata yang sakit kemudian yang sehat
d. Anjurkan untuk memisahkan handuk, lap atau sapu tangAn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar